Armada Pengangkut Rumput Laut Kurang Jadi Keluhan Pengusaha, TGUPP Harap Ada Kapal Khusus

0
857

TARAKAN – Anggota TGUPP Bidang Kelautan dan Perikanan Kalimantan Utara, Kamaruddin menyoroti kurangnya armada pangangkut rumput laut tujuan ke Makassar. Kamaruddin mengatakan, beberapa bulan terakhir armada pengangkut rumput laut tujuan Makassar dari Tarakan dan Nunukan dinilai kurang. Sementara volume pengiriman mengalami kenaikan.
Hal inilah yang menjadi polemik di kalangan pengusaha rumput laut. Akibatnya, jatah pengiriman akhirnya harus dikurangi.

“Karena armada ini kurang akhirnya kita pakai jatah. Kita bisa minta lima mobil dalam satu mobil berisi 80 karung. Teman-teman lainnya dilaporkan masih belum kebagian semuanya,” kata Kamaruddin.

Karena barang tidak terangkut secara keseluruhan, akhirnya harus menunggu sekitar 2 pekan untuk pengiriman selanjutnya. Harga rumput laut yang tidak terangkut berpotensi turun juga berpengaruh kepada kualitas.

“Harga ini turun dan berimbas ke petani rumput laut. Yang dibutuhkan sekarang dari petani rumput laut adalah armada pengangkutan Nunukan ke Sulawesi dan Tarakan ke Sulawesi maksudnya ke Makassar,” harap Kamaruddin.

Ia berharap ada bantuan tambahan armada khusus pengangkutan dari kementerian untuk para pengusaha rumput laut. “Makanya dengan hormat kami kepada Pak Menteri agar bisa menambah armada kapal kami di sini apakah tol laut atau seperti Ferry, intinya penambahan armada,” ujarnya.

Kama menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah bertemu dengan pihak swasta untuk memenuhi keinginan para pengusaha. Akan tetapi hingga saat ini belum ada solusi.

“Mau pakai swasta tapi sulit. Karena muatan dari Sulawesi balik ke Kaltara tidak ada. Berangkat kosong dari sana dan tidak mencukupi operasional terutama BBM,” paparnya.

Ia mewakili asosiasi rumput laut juga mengungkapkan selama ini memanfaatkan jasa kapal swasta termasuk juga kapal Pelni mengangkut rumput laut mengirim ke Makassar menggunakan fasilitas tol laut. Hanya saja lanjutnya masih ada kendala masih kekurangan pengangkutan atau armada baik dari Tarakan ke Makassar maupun dari Nunukan ke Makassar.

“Komunikasi dengan instansi ada di Dinas Perdagangan kami selalu juga, dan kami yakin antara kabupaten dan provinsi berusaha tapi namanya usulan pakai waktu makanya saya ingin juga menyampaikan ini agar Pak Menteri langsung mendengar suara-suara dari masyarakat,” harapnya.

Ia melanjutkan, menjawab pertanyaan awak media bukankah saat ini dari Pelindo dan Pelni menyiapkan jasa angkutan mengirim barang ke Sulawesi. Ia menegaskan yang dimaksud dalam hal ini sudah dimanfaatkan.

“Kalau Pelni kan ada ada dua. Yang kita muat satu saja, bukan kapal penumpang tapi hanya tol laut. Pelni ada dua itu kapal penumpang. Bila penumpang banyak, rumput laut dikurangi, kapal veri swasta ada dua itu memuat penumpang juga jadi terbatas kita punya. Misalnya minggu ini kita kirim kapal Talia 4.000 karung. Mungkin berikutnya nanti bisa 3.000 karung atau 2.000 karung. Di situ kekurangannya,” terangnya.

Sementara lanjutnya jika menggunakan jasa langsung, tidak ada kapal berangkat. Ia berharap ada kapal khusus mengangkut rumput laut karena produksi rumput laut di Kaltara cukup baik. “Misalnya bisa 10.000 sekali angkut, maka tiap datang 10.000. Fasilitas tol laut kami gunakan saat ini tidak muat. Masih kurang. Ada 17 orang masuk dan belum cukup. Ada 40 kontainer dari Nunukan dan 20 dari Tarakan. Kami inginkan ada penambahan satu armada kapal dengan isi kurang lebih 50 kontainer,” harapnya.

Ia menambahkan, saat ini jumlah pengusaha rumput laut yang masuk dalam asosiasi sekitar 100 pengusaha khusus Nunukan di luar Tarakan. “Satu pengusaha kadang mengirim seribu karung dalam satu kali pengiriman,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here