INFOINDO.ID – Menghadapi pemilu serentak tahun 2024, Partai Gerindra menggelar deklarasi untuk berkoalisi dengan PKB, beberapa waktu lalu. Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kota Tarakan, Ahmad Usman menuturkan, sejak awal DPP dan jajarannya sudah melakukan komunikasi.
“Komunikasi ditingkat DPP yaitu ketum dan jajaran DPP lainnya sudah jauh. Kemarin itu ada kegiatan Rapimnas Gerindra dan diselipkan deklarasi koalisi parpol. Ini merupakan momentum kesekian kalinya. Dipertemuan lainnya sudah ada dilakukan pembahasan ditingkat ketum, sekjen dan kemudian dilanjutkan pengurus wilayah dan fraksi-fraksi dikumpulkan di Jakarta. Selanjutnya, moment pada saat pendaftaran di KPU,” ungkapnya.
Jadi, kata Usman, chemistry ini memang sudah terbangun sejak awal. Begitu juga di tingkat bawah. Karena sudah ada pertemuan di tingkat atas, maka di cabang menyesuaikan.
“Sebelumnya komunikasi dengan Gerindra sudah ada ikatan emosional antara person to person. Dengan semangat ini, kami melihat potensi yang ada,”ujarnya.
Ketika ditanya mengenai persiapan di daerah dengan terbentuknya koalisi ini, Ketua Komisi II DPRD Kaltara ini menyebutkan instruksi sudah sampai hingga ke akar rumput.
“Pada saat deklarasi seluruh pengurus hadir hingga tingkat bawah. Tingkat wilayah, wajib hadir di Sentul dan tingkat DPC bersama-sama mengikuti deklarasi melalui zoom meeting. Dari pertemuan ini sudah terjalin chemistry yang bagus. Kami optimis dengan komunikasi yang ada,”jelasnya.
Mengenai parpol lain yang akan bergabung dalam koalisi ini, Usman mengatakan, masih terbuka peluang untuk partai lain. Bahkan sudah ada dua parpol yang digadang-gadang akan bergabung dalam koalisi ini.
“Kemarin itu baru deklarasi parpol, belum ada deklarasi capres dan cawapres. Kalau kata Gus Muhaimin, posisi kita masih sejajar yang mana cawapres dan capres. Kenapa demikian, karena kami belum terburu-buru untuk mendeklarasikan itu. Kami masih memberi ruang dengan partai lain yang akan bergabung. Saat ini ada dua partai yang akan bergabung. Namun belum tahu apakah partai parlemen atau non parlemen,”bebernya.
Karena tahapan pemilu masih panjang, Usman menilai masih memungkinkan adanya perubahan. Akan tetapi, ia yakin dengan kekuatan kedua partai ini.
“Kami optimis dengan koalisi ini, karena ia dibangun oleh dua kekuatan yang berbeda yakni Nasionalis dan agamis religius,”tukasnya. (Sha)