Perda Penamaan RSUD dr Jusuf SK Belum Selesai, Komisi IV Minta Segera Diselesaikan

0
271
RSUD dr Jusuf SK

INFOINDO.ID – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Utara melakukan pertemuan dengan manajemen baru RSUD dr Jusuf SK, Kamis (18/8/2022) kemarin. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal yang disoroti langsung oleh DPRD Kaltara, salah satunya perda penamaan RSUD dr Jusuf SK yang belum selesai.

Anggota Komisi IV DPRD Kaltara, Syamsudin Arfah menuturkan, perda penamaan RSUD dr Jusuf SK merupakan salah satu legal standing yang harus segera diselesaikan. Terlebih, beberapa waktu lalu telah difasilitasi untuk merampungkan perda tersebut.

“Kami ingin untuk segera dilanjutkan perda penamaan rumah sakit itu. Karena itu (perda.Red) legal standing dari aturannya. Kemarin sudah difasilitasi dan dilakukan pertemuan tapi ternyata yang diundang itu beberapa orang miss,”ujarnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Utara, Syamsudin Arfah

Politisi PKS ini menyebutkan, jika yang diundang adalah orang yang tepat untuk membahas perda ini maka sudah masuk jadi propemperda.

“Propemperda itu prioritas pembahasan peraturan daerah. Tapi sayang orang yang tepat tidak ada kemarin saat pertemuan,”kata Syamsudin Arfah.

Selain perda, Komisi IV membahas tentang pelayanan kesehatan dan SDM di RSUD dr Jusuf SK. Utamanya dokter radiologi dan anastesi. Ia pun menyarankan agar dilakukan penambahan dokter guna memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat.

“Yang paling penting itu banyak keterkaitan dengan radiologi dan ternyata masih 1 dokter saja. Itu yang sering menjadi masalah. Ternyata bukan hanya itu, tapi anastesi juga belum ada. Saat ini mereka sedang berkomunikasi untuk mendatangkan dokter anastesi dan radiologi,”ujarnya.

Syamsudin juga meminta agar UGD di RSUD dr Jusuf SK diurai. Sebab performa rumah sakit ada di UGD. Jika UGD bagus maka pelayanan yang diberikan juga akan bagus. “Jadi diurai dulu UGD-nya,”ungkapnya.

Penambahan pelayanan lain yang disarankan oleh Komisi IV yakni tata letak rumah sakit. Menutunya, masih ada beberapa ruangan kosong yang belum dimaksimalkan dengan baik. Meski telah dilakukan penambah 54 tempat tidur, tapi menurut Syamsudin, masih ada ruangan yang bisa dioptimalkan.

“Mereka sudah lakukan itu dan ada penambahan 54 tempat tidur. Kami meminta untuk dioptimalkan lagi. Masih ada ruangan yang kosong itu masih bisa difungsikan,”pungkasnya.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here